PM Spanyol Serukan Larangan Partisipasi Israel di Kompetisi Internasional

Penulis: Hanif Rusli

Selasa 16 Sep 2025, 15:34 WIB - 285 views

Lebih dari 100.000 demonstran memadati jalan-jalan Madrid, Spanyol, yang berpusat pada partisipasi tim balap sepeda Israel, Israel Premier Tech, di balapan sepeda Vuelta a Espana. (Foto: AFP)

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pada Senin (15/9) mendesak badan-badan olahraga internasional untuk melarang Israel berpartisipasi dalam kompetisi, membandingkan situasi tersebut dengan pengucilan Rusia setelah invasi ke Ukraina.

Mantan Bintang Milan Pernah Menolak Tawaran Real Madrid

Pernyataan tersebut muncul setelah protes massal yang mengganggu etape terakhir balapan sepeda Vuelta a Espana di Madrid pada Minggu (14/9).

Berbicara kepada anggota Partai Sosialisnya, Sanchez berargumen bahwa Israel harus diperlakukan sama seperti Rusia, mengutip kampanye militernya di Gaza yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil sejak serangan yang dipimpin Hamas pada Oktober 2023.

“Organisasi olahraga harus mempertimbangkan apakah etis bagi Israel untuk terus berpartisipasi dalam kompetisi internasional,” kata Sanchez.

“Mengapa Rusia diusir setelah invasi ke Ukraina dan Israel tidak diusir setelah invasi ke Gaza? Sampai kekejaman ini berakhir, baik Rusia maupun Israel tidak boleh ikut serta dalam kompetisi internasional apa pun.”

Pernyataan tersebut muncul sehari setelah aktivis pro-Palestina memblokir jalan, melempar penghalang, dan bentrok dengan polisi selama etape terakhir Vuelta, memaksa panitia untuk memendekkan etape dan membatalkan upacara podium demi alasan keamanan.

Lebih dari 100.000 demonstran memadati jalan-jalan Madrid, menurut otoritas Spanyol. Dua orang ditahan dan 22 orang terluka, meskipun tidak ada yang serius.

Demonstrasi berpusat pada partisipasi tim balap sepeda Israel, Israel Premier Tech, yang telah menghapus namanya dari seragam namun tetap balapan.

Pemerintah Spanyol sebelumnya menyatakan simpati kepada demonstran dan menyarankan tim tersebut seharusnya mundur.

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, menanggapi dengan tajam, menyebut Sanchez “seorang antisemit dan pembohong” dalam postingannya di X.

Sa’ar berargumen bahwa Israel tidak menyerang Gaza, melainkan merespons serangan Hamas pada 7 Oktober, “pembantaian terburuk terhadap orang Yahudi sejak Holocaust.”

Reaksi keras meluas di luar Israel. Wali Kota Madrid, Jose Luis Martínez-Almeida, mengkritik sikap Sanchez, menyebut Minggu sebagai “hari yang sedih” bagi ibu kota.

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen juga mengecam para demonstran karena “merusak” balapan dan menegur Sanchez karena memuji mereka, alih-alih memberi apresiasi kepada para atlet.

Direktur balapan Vuelta, Javier Guillén, membela keputusan memungkinkan Israel Premier Tech berkompetisi, dengan mengatakan panitia mengikuti peraturan Union Cycliste Internationale (UCI).

“Kami tidak pernah terlibat dalam debat lain,” kata Guillén. “Kami hanya ingin menyelesaikan balapan dengan normal, dan itu tidak mungkin.”

UCI mengeluarkan pernyataan tegas mengecam baik protes maupun pemerintah Spanyol yang mendukungnya.

Mereka memperingatkan bahwa posisi semacam itu “mempermasalahkan kemampuan Spanyol untuk menjadi tuan rumah acara olahraga internasional besar” sesuai dengan nilai-nilai Olimpiade tentang perdamaian dan penghormatan.

Meskipun terjadi kekacauan, Jonas Vingegaard dari Visma-Lease a Bike dikonfirmasi sebagai pemenang keseluruhan balapan.

Perhatian kini beralih ke Tour de France tahun depan, yang akan dibuka di Barcelona. Guillén mengekspresikan harapan bahwa badai politik akan mereda sebelum itu: “Saya yakin Barcelona akan memiliki Tour de France yang hebat.”