Siap Menderita Bersama Sunderland, Granit Xhaka Cari Sisi Lain Sepak Bola
Granit Xhaka via gettyimages
Berita Liga Inggris: Granit Xhaka membuat keputusan yang sangat mengejutkan pada jendela transfer musim panas ini dengan memilih bergabung ke Sunderland.
Mantan kapten Arsenal itu menyebut kepindahannya ke Sunderland bukan semata-mata soal kompetisi, melainkan kesempatan merasakan "solidaritas dan penderitaan" yang akan membentuknya sebagai calon manajer di masa depan.
Dalam wawancara dengan media Swiss yaitu Blikk, Granit Xhaka menegaskan bahwa pengalamannya di Stadium of Light akan memberinya perspektif baru tentang dunia sepak bola. Keputusan ini menjadi pembicaraan hangat di Inggris, termasuk bagi jurnalis BBC Radio Newcastle, Nick Barnes. Ia mengaku terpesona dengan semangat pemain berusia 32 tahun itu.
"Pola pikirnya menarik," kata Barnes. "Kalau kita lihat mantan pemain yang bermain di level sangat tinggi dan kemudian terjun ke dunia manajemen, saya membayangkan Frank Lampard, Wayne Rooney, dan pemain-pemain lain, sebagian besar pengalaman mereka dihabiskan di klub-klub sukses. Lalu mereka terjun ke dunia manajemen, dan gambarannya benar-benar berbeda."
Barnes melihat pendekatan Xhaka sebagai sesuatu yang unik. Menurutnya, pengalaman membela tim yang tidak selalu berjuang di papan atas akan memperkaya sudut pandang sang gelandang.
"Saya terpesona oleh semangatnya. Bahkan sejak awal, pesannya selalu 'kita di sini untuk menciptakan sejarah dan mengharumkan nama kita', dan pendekatannya sangat kental dengan unsur psikologi," tambahnya. "Saya pikir dengan usianya saat ini dan masih bermain di level ini, dia sangat bersemangat. Saya bisa melihatnya akan sangat sukses sebagai pelatih kepala."
Artikel Tag: Premier League, Sunderland, Granit Xhaka