Alex Albon: Regulasi Baru F1 2026 Tuntut Pebalap Lebih Cerdas

Penulis: Abdi Ardiansyah

Kamis 28 Agu 2025, 14:15 WIB - 136 views

Berita F1: Alex Albon menilai regulasi baru Formula 1 musim 2026 akan membawa tantangan besar yang menuntut kecerdasan lebih dari para pebalap. Perubahan besar tersebut mencakup sektor aerodinamika dan power unit, dengan peningkatan signifikan pada tenaga listrik yang akan setara dengan mesin pembakaran internal (ICE). Kondisi ini diperkirakan mengubah cara pengelolaan baterai sepanjang lap, sekaligus menambah dimensi strategi dalam pertarungan roda-ke-roda.

Valtteri Bottas Siapkan Mental Hadapi Debut bersama Cadillac

Pebalap Williams itu menekankan bahwa pemahaman cepat terhadap teknologi baru bisa jadi penentu hasil balapan.

“Masih sangat awal, tapi coba lihat Formula E sebagai gambaran ekstrem dari arah yang akan kita tuju. Cara pebalap mengatur energi di balapan dan kualifikasi bisa memberi keuntungan besar. Tidak akan seintens Formula E, tapi tetap akan ada elemen di mana pebalap yang punya kapasitas otak lebih baik akan lebih unggul,” ujar Albon.

Selain itu, Albon memperkirakan musim dingin mendatang akan jauh lebih sibuk. Jika biasanya jeda musim dihabiskan untuk menjaga kebugaran fisik, kali ini para pebalap akan lebih fokus pada simulasi guna menyesuaikan gaya mengemudi dengan mobil generasi baru.

“Mobil 2026 benar-benar berbeda dari apa yang pernah kami gunakan sebelumnya. Tugas pebalap adalah beradaptasi, tapi ini akan butuh waktu. Libur musim dingin nanti tidak bisa lagi dihabiskan hanya untuk latihan fisik, melainkan juga simulasi intensif untuk menguji gaya mengemudi yang tepat,” jelasnya.

Alex Albon juga mengungkapkan bahwa Williams sudah membentuk kelompok kerja khusus untuk membantu para pebalap beradaptasi. “Kami sudah mulai mempersiapkan informasi sebanyak mungkin agar transisi berjalan lebih mulus,” tambahnya.

Perubahan regulasi F1 2026 disebut-sebut sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah olahraga ini. Selain fokus pada efisiensi energi, aturan baru juga dirancang untuk mendorong inovasi teknologi ramah lingkungan sekaligus mempertahankan ketatnya kompetisi. Dengan demikian, kecerdasan dalam membaca strategi energi akan menjadi faktor kunci, sejajar dengan kemampuan fisik dan kecepatan.