Andrea Stella Tegaskan McLaren Sukses Berkat Kepemimpinan Kolektif

Berita F1: McLaren menjadi sorotan utama di Formula 1 musim 2025 berkat performa luar biasa. Tim asal Woking itu sukses mengamankan 11 kemenangan dari 14 balapan, menegaskan posisinya sebagai salah satu kandidat kuat perebut gelar juara dunia. Menurut prinsipal tim Andrea Stella, pencapaian tersebut tidak terlepas dari restrukturisasi besar yang dilakukan beberapa tahun lalu.

Berita F1: McLaren menjadi sorotan utama di Formula 1 musim 2025 berkat performa luar biasa. Tim asal Woking itu sukses mengamankan 11 kemenangan dari 14 balapan, menegaskan posisinya sebagai salah satu kandidat kuat perebut gelar juara dunia. Menurut prinsipal tim Andrea Stella, pencapaian tersebut tidak terlepas dari restrukturisasi besar yang dilakukan beberapa tahun lalu.

Di bawah kepemimpinannya, McLaren mengambil langkah berbeda dengan membagi posisi direktur teknis ke dalam tiga bidang: Neil Houldey untuk teknik, Peter Prodromou untuk aerodinamika, dan Mark Temple untuk kinerja. Belakangan, formasi ini diperkuat dengan bergabungnya Rob Marshall, mantan insinyur senior Red Bull, yang menjadikan McLaren memiliki empat direktur teknis.

Meski sempat menimbulkan tanda tanya di paddock, Stella menegaskan pendekatan itu justru memberi hasil positif. “Saat kami mengumumkan perubahan ini, banyak yang bertanya siapa yang akan membuat keputusan. Bagi saya, itu bukan persoalan. Sejak awal, saya percaya pada model kolaborasi. Mereka yang tidak memiliki sifat itu, tidak akan duduk di meja pembahasan,” ujarnya.

Stella menjelaskan, keputusan di McLaren tidak pernah dibuat oleh satu orang, melainkan hasil dari kumpulan informasi dan analisis bersama. “Keputusan biasanya lahir dari akumulasi data, bukan dari seorang diktator yang memutuskan sepihak,” tegasnya.

Meskipun kini ada empat kepala teknis, dinamika internal tim tetap stabil. Andrea Stella menekankan bahwa kunci keberlanjutan model ini adalah menjaga budaya kerja dan interaksi antarmanusia. “Yang memberi makna pada pencapaian kami adalah hubungan antarmanusia. Menjaga budaya kolaboratif sama pentingnya dengan inovasi teknis,” katanya.

Pendekatan unik ini terbukti menjadi fondasi kebangkitan McLaren dari periode sulit menuju era kejayaan baru. Dengan performa konsisten sepanjang musim, McLaren kini dianggap sebagai contoh bagaimana strategi manajemen modern dapat mengubah arah sebuah tim di ajang balap paling prestisius di dunia.

Artikel Tag: Andrea Stella, McLaren, F1 2025