Kembalinya Kejayaan McLaren: Dari Titik Terendah ke Gelar Ganda

Para kru McLaren merayakan gelar juara konstruktor F1 2025 di GP Singapura
Berita F1: McLaren mewujudkan kisah comeback yang luar biasa di dunia Formula 1 setelah akhirnya mengunci gelar konstruktor 2025 jauh sebelum musim berakhir. Posisi ketiga yang diraih Lando Norris pada Grand Prix Singapura sudah cukup bagi tim asal Woking itu untuk memastikan gelar dengan enam balapan tersisa.
Tahun lalu, mereka baru saja mengakhiri puasa gelar konstruktor sejak 1998 dengan kemenangan dramatis di Abu Dhabi, menyalip Ferrari dalam perebutan gelar yang ketat. Kini tim tersebut membuktikan bahwa kemenangan itu bukan kebetulan — melainkan awal dari era dominasi baru.
Prestasi ini makin luar biasa ketika melihat latar belakang perjuangan McLaren beberapa tahun terakhir. Delapan tahun lalu, tim ini hanya menempati posisi ke-9 klasemen konstruktor dengan raihan poin minimal. Penurunan performa sempat makin tajam pada awal musim 2023 ketika mereka memulai kompetisi dengan mobil paling lambat dan tak mampu mencetak poin dalam dua seri pertama.
Namun situasi itu mulai berubah ketika legenda McLaren, Mika Hakkinen, membuat prediksi ambisius bahwa tim tersebut akan menunjukkan lonjakan performa signifikan. Ia mengatakan bahwa tim orange papaya akan mengejutkan dunia dan menantang Red Bull dalam hal kecepatan. Banyak pihak meragukan prediksi itu, tetapi kenyataannya perlahan terbukti benar. (Hakkinen menyatakan bahwa dari pengamatan di fasilitas teknis tim, ia merasakan optimisme dan potensi besar dalam tim)
Kunci transformasi datang melalui paket upgrade besar yang diperkenalkan di Grand Prix Austria. Sejak itu, Norris konsisten tampil di podium — termasuk finis kedua sebanyak enam kali. Konsistensi itu menempatkan McLaren sebagai tim paling stabil di grid, menghasilkan 12 kemenangan dan tujuh podium satu-dua sejauh musim ini — dominasi yang sulit disaingi.
Kini, McLaren telah mengumpulkan 10 gelar konstruktor total dalam sejarah mereka, menjadikannya tim kedua terbanyak setelah Ferrari. (Sebelumnya tercatat memiliki 9 gelar konstruktor — 1974, 1984, 1985, 1988, 1989, 1990, 1991, 1998, 2024)
Momen ini bukan sekadar puncak prestasi, melainkan kemenangan atas keraguan, keterpurukan, dan transformasi struktural yang dalam. Tim asal Inggris telah menunjukkan bahwa kebangkitan itu nyata — dan kini mereka menatap tantangan berikutnya: mempertahankan momentum, menjaga keharmonisan internal tim, dan mengejar gelar juara dunia pebalap.
Artikel Tag: McLaren, lando norris, Oscar Piastri, GP Singapura
Published by Ligaolahraga.com at https://dev.ligaolahraga.com/f1/kembalinya-kejayaan-mclaren-dari-titik-terendah-ke-gelar-ganda
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini